Senin, 09 Januari 2017

            Sabtu (07/01) hingga minggu (08/01) Lembaga Jurnalistik Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Universitas Islam Malang menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik perdananya. Kegiatan yang bertema “Jika Kata Tak Mampu Mengungkapkan, Maka Biarkan Pena Yang Menjelaskan” ini merupakan realisasi dari salah satu program kerja Lembaga Jurnalistik PKPT IPNU IPPNU Unisma. Kegiatan yang dimeriahkan oleh kurang lebih 35 partisipan ini mengusung lima materi mengenai jurnalisme diantaranya Dasar-Dasar Jurnalistik, Teknik Penulisan Berita, Brainstorming, Teknik Peliputan  Berita, dan Teknik Fotografi.
            Salah satu narasumber yang menyajikan materi Teknik Peliputan  Berita merupakan Pimpinan Redaksi Malang Post. “Pedoman wartawan saat melakukan pengumpulan data untuk nulis berita itu 5W1H (who, what, why, when, where, dan how).” ujar Dewi Yunaha saat memaparkan teknik reportase jurnalistik. Usai penyajian lima meteri tersebut, barulah peserta ditugaskan untuk meliput berita-berita di sekitar lokasi pelatihan untuk selanjutnya ditulis dan di presentasikan hasilnya di depan audien.
        Bukan materi saja, namun peserta dan panitia Pelatihan Jurnalistik juga melakukan studi langsung berupa kunjungan redaksi ke kantor redaksi Malang Post. Tiba disana, para peserta dan panitia disambut langsung oleh Dinda, salah satu redaktur Malang Post. Dinda – kami memanggilnya Mbak Dinda – mengarahkan peserta dan panitia Pelatihan Jurnalistik ke lantai 3 kantor yang merupakan markas redaksi Malang Post. Hasil liputan wartawan yang diurutkan sesuai tingkat kepentingan berita, proses editing berita, dan pembuatan desain grafis bisa dipelajari langsung disana.
            Menurut Ahmad Faisal, yang merupakan salah satu peserta Pelatihan Jurnalistik, informasi mengenai Pelatihan Jurnalistik 2017 ini cukup menyebar secara luas. Mahasiswa yang merupakan salah satu kader PKPT IPNU Universitas Negri Malang itu juga menambahkan bahwa Pelatihan Jurnalistik ini sangatlah menarik dan banyak sekali  hal baru yang bisa Ia dipelajari secara langsung. Oleh karena itu, Rekanita Umi Robi’ah Handawiyah berpendapat bahwa meski ada sedikit keterlambatan saat closing ceremony, agenda Pelatihan Jurnalistik ini sudah sangat terstruktur. “Pelatihan Jurnalistik ini sangat layak untuk di klaim sebagai agenda tahunan  PKPT IPNU IPPNU Universitas Islam Malang. Saran saya untuk kepengurusan tahun-tahun yang akan datang, mengingat pentingnya peningkatan kualitas kader, maka agenda-agenda dengan inovasi yang lebih cerdas lagi sangat kami tunggu.” tambah Ketua PKPT IPPNU Universitas Islam Malang  yang akan domisioner pada Maret mendatang tersebut.

            Oleh karena itu, sudah saatnya kita move on dari keterbatasan gerakan dalam ranah perjuangan ini. Mari mulai berjuang lebih gencar bukan hanya untuk memperluas areal eksistensi, namun juga berupaya menyampaikan dakwah aswaja di tiap-tiap lapisan masyarakat yang bisa kita perluas melalui media massa. Karena dakwah bukan hanya pidato atau mau’idhoh hasanah. Mengingat teknologi yang berkembang sangat pesat, maka media massa akan menjadi alternatif lain yang lebih cerdas. Hal ini merupakan tugas kita para mahasiswa nahdliyyin khususnya kader IPNU dan IPPNU sebagai agents of change bukan? Salam 3B. Belajar, Berjuang, Bertaqwa.

0 komentar:

Posting Komentar